Thursday, 10 December 2015

CONTOH LAPORAN KKL


LAPORAN KKL MALANG-BALI 2015
1.      Minggu, 2 Agustus 2015
Pemberangkatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2015 pada pukul 16.00 WIB. Sebelum pemberangkatan, seluruh peserta KKL dikumpulkan di auditorium untuk menerima pengarahan dan berdoa bersama. Setelah memasuki bus masing-masing, seluruh peserta KKL pun berangkat menuju Malang-Bali.

2.      Senin, 3 Agustus 2015
Hari ini pukul 04.00 di Kota Malang kemudian transit untuk mandi dan makan pagi. Setelah itu seluruh rombongan melanjutkan perjalanan ke Universitas Muhammadiyah Malang. Setelah sampai di Universitas Muhammadiyah Malang semua rombongan diterima di auditorium untuk melakukan seminar dan pertukaran budaya. Setelah acara dimulai, pertukaran budaya disajikan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dengan menampilkan Tari Cenderawasih. Kemudian dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo menampilkan monolog. Setelah itu dilanjutkan seminar yang dilakukan oleh dosen Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Seminar dari Universitas Muhammadiyah Purworejo oleh Bapak Khabib Sholeh, M. Pd. Dan Prof. Dr. Sukirno, M. Pd. Bapak Khabib menyampaikan seminar tentang penulisan karya tulis ilmiah dan Bapak Sukirno menyampaikan seminar tentang pembelajaran menulis kreatif menggunakan metode kuantum. Kemudian seminar dilanjutkan dengan pemakalah dosen Universitas Muhammadiyah Malang tentang kesastraaan. Setelah seminar dilakukan tanya jawab. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan dari kedua universitas serta penandatangganan perjanjian kerja sama. Setelah itu, acara tambahan yakni musiklaisasi puisi oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Acara tersebut ditutup kemudian rombongan peserta KKL melanjutkan perjalanan ke Jawa Timur Park 1.
Jatim Park adalah sebuah tempat rekreasi dan taman belajar yang terdapat di Kota Batu, Jawa Timur. Obyek wisata ini berada sekitar 20 km barat Kota Malang, dan kini menjadi salah satu icon wisata Jawa Timur. Obyek wisata ini memiliki 36 wahana, diantaranya kolam renang raksasa (dengan latar belakang patung Ken Dedes, Ken Arok, dan Mpu Gandring), spinning coaster, dandrop zone. Wahana pendidikan yang menjadi pusat perhatian diantaranya adalah Volcano dan Galeri Nusantara yang juga terdapat tanaman agro, diorama binatang langka, dan miniatur candi-candi. Jatim park 1 beralamat di jl.kartika no.2, yang berdekatan dengan Klub Bunga. Setelah dari Jatim Park 1 rombongan menuju pulau Bali.

3.      Selasa, 4 Agustus 2015
Pukul 02.00 WIB kami menyeberang ke pulau bali. Berikut ini tempat-tempat yang kami kunjungi.
Objek wisata Danau Beratan - Bedugul, merupakan sebuah tempat di Bali terletak pada daerah pegunungan yang memiliki suasana sejuk dan nyaman dengan balutan pepohonan tropis terpampang masih alami, memukau mata setiap penikmatnya, berkunjung ke sini, anda akan disuguhi pemandangan keindahan alam danau Beratan dan Pura Ulun Danu, terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Jarak Bedugul kurang lebih 70 km dari wilayah Kuta/ Bandara Ngurah Rai. Bangunan pura dan stupa Budha sekitar areal taman wisata Bedugul ini merupakan bangunan tempo dulu dan terbilang kuno, tapi semua keadaan fisiknya masih bersih dan tertata rapi karena pemeliharaan rutin. Kalau dari bandara bisa ditempuh 2 jam perjalanan menggunakanmobil.
Perjalanan  menjelang sampai ke lokasi dipenuhi tanjakan berliku, dengan pemandangan kebun sayur dan lembah indah sepanjang jalan, menjadikan suasana lebih damai. Perjalanan lebih menyenangkan jika anda ikut paket tour ataupun sewa mobil di Bali berikut supirnya dibandingkan dengan setir sendiri, sehingga sepanjang perjalanan bisa menikmati suasana dengan lebih baik.
Terletak di dataran tinggi, menyebabkan keberadaan objek ini sangat sejuk dan kadang-kadang diselimuti kabut, keindahan alam pegunungan dan Danau Beratan tersaji bersih dan unik, tengah danau ada sebuah pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai Dewi pemberi kesuburan, akan sangat sayang sekali kalau dilewatkan. Memang banyak wisatawan melakukan wisata tour selama liburan ke Bali dengan tujuan Bedugul. pada saat-saat hari baik menurut kalender Hindu, kita sering bertemu rombongan warga yang melakukan kegiatan prosesi upacara agama, baik itu rangkaian upacara di Pura ataupun Ngaben.
Setelah itu rombongan menuju tempat oleh-oleh Jogger. Namanya mungkin asing di telinga anda, tapi bicara produk, siapa yang tak kenal produk merek Joger? Ya, kali ini kita berbicara tentang pendiri sekaligus otak dibalik tulisan nyeleneh. Joseph Theodorus Wuliandi, atau bisa juga Mr. Joger. BAA. BSS, singkatan dari Bukan Apa-Apa dan Bukan Siapa-siapa. Dia lah sang maestro dibalik produk- produk unik, aneh, dan gila, bahkan kata- katanya terkadang "menipu", tapi entah mengapa kita begitu menyukainya.
Pemilik pabrik kata- kata ini mengungkapkan bahwa dia tidak memiliki kemampuan berbahasa khusus dan dia bukanlah orang pintar hanya orang yang memiliki tekad untuk maju terus. Minimal tidak menjadi seorang pengangguran atau kemudian menjadi sampah masyarakat di negeri tercintanya ini. Itulah motivasi utama sang Mr. Joger. Dia hanya mempunyai keyakinan dan keberanian sebagai modal awal untuk membangun karya- karyanya.
Perjalanan dilanjutkan dengan menonton tari kecak. Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan alternatif: Ketjak, Ketjack), adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Namun, Kecak berasal dari ritual sangyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa. Setelah menonton tari kecak kami melanjutkan menginap di hotel.

4.      Rabu, 5 Agustus 2015
Perjalanan kami lanjutkan. Keesokkan harinya tempat-tempat yang kami kunjungi antara lain.
Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang pesemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Provinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Provinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon. Monumen ini dikenal dengan nama “Bajra Sandhi” karena bentuknya menyerupai bajra atau genta yang digunakan oleh para Pendeta Hindu dalam mengucapkan Weda (mantra) pada saat upacara keagamaan. Monumen ini dibangun pada tahun 1987, diresmikan oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003. Tujuan pembangunan monumen ini adalah untuk mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan rakyat Bali, sekaligus menggali, memelihara, mengembangkan serta melestarikan budaya Bali untuk diwariskan kepada generasi penerus sebagai modal melangkah maju menapak dunia yang semakin sarat dengan tantangan dan hambatan.
Tempat selanjutnya yang kami kunjungi adalah Pantai Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya. Sehingga tidak salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali.
Aktivitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang dikenal istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati (tilem), atraksi wisata laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau terkena pengaruh pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas wisata tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya sampai jam 4 sore. Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut yang aman, nyaman dan indah. Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan pecah di luar, sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai Tanjung Benoa dikenal istilah ''laut dangkal'' dan ''laut dalam''.
Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam di antaranya masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa (Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi, Panca Bhineka, dan Banjar Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan Benoa. Luas keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah luar wilayah Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya 173,75 hektar.
Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Pandawa, salah satu pantai pasir putih di Bali yang wajib dikunjungi. Pantai Pandawa terletak di Desa Kutuh, Kabupaten Badung dan lebih terkenal dikalangan wisatawan mancanegara khususnya Australia dengan nama secret beach. Sedangkan masyarakat lokal lebih mengenal dengan nama pantai Kutuh.
Saat ini, Pantai Pandawa Kutuh, tidak lagi didominasi oleh wisatawan asing. Malahan yang banyak berlibur di pantai Pandawa Kutuh adalah wisatawan domestik. Setiap wisatawan yang mengunjungi pantai di desa Kutuh ini, akan terkesima dengan pemandangan pantai. Anda akan mendapatkan pasir putih yang bersih, serta ombak yang tenang, bebas dari polusi dan pedagang acung.

5.      Kamis, 6 Agustus 2015
Pada hari ini kami mengunjungi Tanah Lot. Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Niratha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajara Hindudan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Setelah mengunjungi Tanah Lot kami melakukan perjalanan pulang menuju kembali ke Purworejo. Kami pun melakukan perjalan ke pelabuhan Gilimanuk dan menyeberang kembali ke Pulau Jawa. Kira-kira sebelum magrib kami telah sampai di Pelabuhan Ketapang dan melanjutkan perjalanan menggunakan bus.

6.      Jumat, 7 Agustus 2015
Pada hari Jumat kami telah sampai di Universitas Muhammadiyah Purworejo sekitar pukul 12.00 WIB. Kami pun menuju ke rumah masing-masing.

No comments:

Post a Comment

“Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar”